Posesif Review
Hai teman-teman
Kembali lagi bersama kita di blocme.
Oke guys, kali ini kita mau bahas film yang sudah banyak sekali mendapatkan penghargaan. Film itu tak lain dan tak bukan adalah posesif.
Nah, film ini berkisah tentang Nina (Putri Marino) dan Yudhis (Adipati Dolken). Dua orang remaja SMA yang saling jatuh cinta tapi berjuang dengan cara yang salah.
Film ini ruang lingkupnya luas karena tidak hanya sekedar percintaan tetapi juga merangkap keluarga dan mimpi.
Kisah dimulai dari pertemuan keduanya di ruang guru yang pada saat itu Yudhis sedang mencari sepatunya yang disita guru karena tidak sesuai dengan peraturan sekolah.
Lala melihat Yudhis yang mengendap-endap di bawah meja. Kemudian gadis itu mengambil dan memberikan pada Yudhis.
Tetapi kegiatan mereka ketahuan oleh guru dan mereka dihukum berdua. Itu merupakan awal dari hubungan manis mereka.
Menurut aku Yudhis tipe cowok yang sangat posesif. Dia mulai melarang Lala berhubungan sama cowok lain selain dia termasuk sahabat Lala sendiri. Bahkan Yudhis menabrak sahabat pake mobil Lala dengan sengaja karena cemburu.
Konflik semakin terasa saat Lala keluar dari tim lompat indah. Meski bukan sepenuhnya karena Yudhis.
Selain itu Yudhis juga sempat main kasar dan memaksakan keinginannya pada Lala.
Film ini recomended banget. Buat inspirasi bagi remaja jaman now.
Pesan yang ngena banget di film ini yaitu bahwa hidup kita itu tidak hanya sebatas cowok atau cewek.
Kita masih punya hal lain yang harus diperjuangkan seperti cita-cita dan keluarga kita sendiri.
Kita harus berani mengambil keputusan untuk mempertahankan dan menghargai diri kita sendiri. Tentang apa yang baik dan meninggalkan hal yang buruk.
Kembali lagi bersama kita di blocme.
Oke guys, kali ini kita mau bahas film yang sudah banyak sekali mendapatkan penghargaan. Film itu tak lain dan tak bukan adalah posesif.
Nah, film ini berkisah tentang Nina (Putri Marino) dan Yudhis (Adipati Dolken). Dua orang remaja SMA yang saling jatuh cinta tapi berjuang dengan cara yang salah.
Film ini ruang lingkupnya luas karena tidak hanya sekedar percintaan tetapi juga merangkap keluarga dan mimpi.
Kisah dimulai dari pertemuan keduanya di ruang guru yang pada saat itu Yudhis sedang mencari sepatunya yang disita guru karena tidak sesuai dengan peraturan sekolah.
Lala melihat Yudhis yang mengendap-endap di bawah meja. Kemudian gadis itu mengambil dan memberikan pada Yudhis.
Tetapi kegiatan mereka ketahuan oleh guru dan mereka dihukum berdua. Itu merupakan awal dari hubungan manis mereka.
Menurut aku Yudhis tipe cowok yang sangat posesif. Dia mulai melarang Lala berhubungan sama cowok lain selain dia termasuk sahabat Lala sendiri. Bahkan Yudhis menabrak sahabat pake mobil Lala dengan sengaja karena cemburu.
Konflik semakin terasa saat Lala keluar dari tim lompat indah. Meski bukan sepenuhnya karena Yudhis.
Selain itu Yudhis juga sempat main kasar dan memaksakan keinginannya pada Lala.
Film ini recomended banget. Buat inspirasi bagi remaja jaman now.
Pesan yang ngena banget di film ini yaitu bahwa hidup kita itu tidak hanya sebatas cowok atau cewek.
Kita masih punya hal lain yang harus diperjuangkan seperti cita-cita dan keluarga kita sendiri.
Kita harus berani mengambil keputusan untuk mempertahankan dan menghargai diri kita sendiri. Tentang apa yang baik dan meninggalkan hal yang buruk.
Comments
Post a Comment