Kritikan dan Kepuasan yang Tidak Sehat

Hai guys, apa kabar kamu hari ini. Aku harap kalian dalam keadaan yang berbahagia dan semoga itu berlaku untuk setiap saat.


Pernah gak sih, kamu melakukan sesuatu yang kamu suka atau menjalani hobi dan hal-hal lain yang menghasilkan sesuatu yang berharga. Bisa jadi hal-hal tersebut berupa karya yang bagi kamu adalah sesuatu berati. Yang bisa kamu banggakan ke orang lain.

Kemudian ada beberapa dari mereka yang merasa pintar untuk mengkritisi karyamu dengan menjabarkan dan merinci kekurangan-kekurangannya. Apa yang akan kamu lakukan?

Aku pernah merasakannya guys, dan itu gak enak banget. Apalagi aku baru mencoba dan gak pernah menyangka bahwa itu akan  berhasil. Aku sendiri tau bahwa itu masih banyak kekurangan. Tapi saat kekurangan itu keluar dari mulut orang lain, rasanya itu sakit banget.

Aku sempat down, patah semangat, kemudian aku berfikir mungkin aku memang gak harus memulai itu, bahkan aku sempat kecewa pada diri sendiri.

Tapi aku gak berhenti disitu. Didorong oleh hobi, aku mulai mencoba memperbaiki diri. Aku mencoba melihat dari sudut pandang kritikan-kritikan mereka. Memulai dan memperbaiki sebisanya.

Tapi kritikan-kritikan itu masih datang dan datang lagi. Seolah apa yang berusaha aku perbaiki itu nantinya akan memunculkan kesalahan baru. Bahkan sudut yang dianggap baik-baik saja pada awalnya bisa salah pada akhirnya. Seakan kekurangan enggan untuk pergi. Akhirnya aku muak dengan kritikan-kritikan itu. Aku sampai pada titik dimana aku jenuh dan memilih melakukan semuanya sesuai dengan yang aku mau. Kalian mau tau apa yang terjadi selanjutnya?

Ternyata itu pilihan yang tepat.

Semakin kesini aku memahami bahwa kritikan-kritikan itu masih tetap ada. Dan akan selalu ada karena masalah yang sebenarnya terletak pada orang yang mengkritik. Tentang motif, tujuan dan kepuasan dari si pengkritik itu sendiri.

Orang-orang yang tulus akan memberikan masukan yang logis dan masuk akal. Kemudian mereka akan puas jika itu ternyata sangat berguna bagi kita. Selanjutnya mereka akan mengangkat jempol atas keberhasilan kita sambil tersenyum. Mereka adalah orang yang benar-benar ingin kita berhasil.

Yang perlu dipertanyakan adalah mereka yang mengkritik tanpa tujuan yang jelas. Menyalahkan dan merinci kekurangan tanpa masukan yang bisa di terima.

Orang-orang dengan tipe yang seperti ini harus dipahami motifnya apa. Maunya apa? Tujuannya apa? Kok bisanya menyalahkan orang aja padahal dia belum tentu bisa membuat yang lebih baik.

Nah, kemudian aku sadar ternyata mereka adalah orang-orang yang tidak benar-benar ingin yang terbaik buat aku. Mereka hanya ingin menyalahkan. Gak peduli gimanapun aku berusaha untuk memperbaiki, tidak akan menghentikan mereka untuk mengkritik.

Mereka hanya akan percaya bahwa yang kita lakukan itu gak ada bagusnya sama sekali. Dan gimanapun baiknya peningkatan diri kita tidak akan membuat mereka puas. Karena mereka sejatinya tidak mau mengakui bahwa kita bisa memanfaatkan apa yang kita sukai.

Mereka akan terus merendahkan bukan karena kita tidak pantas. Itu semata-mata dilakukannya untuk memenuhi ego yang tidak sehat. Orang seperti ini adalah tipe orang yang tidak mau menerima kemampuan orang lain yang bisa bermanfaat untuk orang itu sendiri.

Mereka akan merasa direndahkan untuk alasan yang tidak masuk akal. Kemudian menutupi rasa rendah diri itu dengan meremehkan orang lain. Mencoba meyakinkan diri bahwa orang lain tidak lebih baik darinya. Kemudian merasa puas pada rasa semu yang tidak bermanfaat sama sekali.

Percaya atau nggak, orang-orang seperti ini memang ada. Dan aku harap kamu bukan salah satunya.

Dankeputusan yang terbaik adalah mengabaikan mereka.

Gak perlu nunggu mereka puas untuk terus berkarya. Toh kita hidup bukan demi memuaskan mereka. Untuk menjadi  hebat tidak butuh pengakuan mereka. Kita hanya perlu memantaskan diri untuk menjadi orang hebat. Dengan memulai saja, sudah membuktikan bahwa kita selangkah lebih maju.

Ekspresikan inspirasi sebebas mungkin dan jangan takut salah. Karena sejatinya manusia itu tak luput dari kesalahan. Kenapa takut salah jika kesalahan itu membuat kita mempelajari hal-hal yang lebih baik.


Pesan aku yaitu bedakan orang yang benar-benar tulus dengan orang yang tidak.

Byee


Ig:
Reszoniafenti (pribadi)
Kpop_luvey (memekpop)
Reszoniafenti (wattpad)
Reszoniafenti (YouTube)





Comments

Popular posts from this blog

Cara Mengatasi Homesick Saat Kuliah

LIFE AND SATISFACTION

Penyebab Badmood